​Saham Australia Bisa Segera Melemah

Indeks ASX 200 naik sebesar 5,8% sepanjang tahun ini, berkinerja buruk dibandingkan sebagian besar pasar saham utama lainnya, karena kelesuan Tiongkok yang melemahkan permintaan bahan mentah – sumber pendapatan penting Australia.

Harga bijih besi mencapai level terendah sejak 2022 minggu lalu dan bertahan di bawah $100 per ton. Bahan pokok baja tersebut termasuk yang paling merugi di pasar komoditas sementara emas baru saja mencapai rekor tertingginya.

Penurunan tahunan sekitar 28% secara kumulatif telah menghapus sekitar $100 miliar kapitalisasi pasar dari empat penambang bijih besi besar — BHP, Rio Tinto, Vale dan Fortescue.

Bagi penambang besar seperti BHP dan Rio Tinto, bijih besi memberi mereka kekuatan untuk menghasilkan laba besar bagi investor dan landasan yang kokoh untuk pertumbuhan komoditas lain seperti tembaga dan pupuk.

Laba semester pertama Rio Tinto sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya meskipun sedikit meleset dari estimasi. Saham Fortescue, yang memperoleh lebih dari 90% pendapatan dari komoditas tersebut, telah terpukul lebih keras.

BHP dan Vale memompa bijih besi dalam jumlah rekor pada paruh pertama tahun 2024. Analis mengatakan pelaku pasar kemungkinan akan bersikap disiplin guna mencegah harga bijih besi jatuh terlalu jauh.

Sektor pertambangan yang lebih luas juga mengejar akuisisi setelah periode di mana keuntungan pemegang saham menjadi pusat perhatian, dengan upaya BHP yang sia-sia untuk mengakuisisi Anglo America pada bulan Mei.

Kemunduran Industri

China menyumbang lebih dari separuh produksi baja dunia. Hu Wangming, ketua Baowu Steel, baru-baru ini mengatakan bahwa industri tersebut tengah berada di tengah periode penyesuaian jangka panjang.

Margin produsen baja makin tertekan oleh melemahnya permintaan yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2025 akibat pasar properti Tiongkok yang “sangat lemah”, menurut BofA.

Aktivitas manufaktur merosot ke titik terendah dalam lima bulan pada bulan Juli karena pabrik-pabrik bergulat dengan menurunnya pesanan baru dan harga yang rendah, menandakan paruh kedua yang sulit bagi pusat produksi dunia.

"Margin pabrik baja di Tiongkok berisiko jatuh ke level paling negatif tahun ini, yang berpotensi memberikan tekanan lebih besar pada harga bijih besi," kata Commonwealth Bank of Australia.

Prospek tiga bulan Citigroup untuk bijih besi dipangkas menjadi $85 per ton dari $95 karena penjualan ekskavator, indikator utama aktivitas konstruksi, di China diperkirakan turun 8% tahun ke tahun untuk FY24.

Macquarie memperkirakan bijih besi akan tetap tertekan, sehingga menciptakan kelebihan pasokan. Jika harga tetap rendah, hal itu dapat menjadi tantangan bagi produsen dengan biaya tertinggi karena operasi mereka berisiko menjadi tidak menguntungkan.

Pasokan berlebih tidak akan berhenti pada biaya marjinal, kata bank investasi tersebut. "Anda mungkin akan melihat harga pada kisaran $80-an, $85, yang jelas-jelas menghilangkan semua bagian atas kurva biaya."

Empat Besar

Konstituen terbesar ASX 200 – saham keuangan – telah mengalami kenaikan substansial sekitar 20% pada tahun 2024, lebih dari cukup untuk mengimbangi penurunan hampir 16% di sektor material dasar.

Menurut analisis KPMG, empat bank besar di Australia telah melaporkan hasil yang stabil pada paruh pertama tahun fiskal 2024. Mereka melaporkan laba gabungan setelah pajak sebesar $15 miliar, turun 10,5% dari tahun sebelumnya.

ROE selama periode tersebut menurun dibandingkan dengan 2H23 sebesar 12 bps, menjadi rata-rata 10,9%. Namun, perusahaan melakukan pembelian kembali saham senilai $2 miliar, yang membantu mendorong harga saham lebih tinggi.

Menurut CreditorWatch, pada bulan Mei, kebangkrutan mencapai rekor tertinggi. Suku bunga yang tinggi dan harga barang kebutuhan sehari-hari yang sangat tinggi menjadi penyebab kesulitan bisnis.

Harga konsumen dalam 12 bulan terakhir meningkat sebesar 3,8% per tahun di Q2, lebih cepat dari pertumbuhan 3,6% di kuartal sebelumnya. Inflasi yang tinggi telah meredakan harapan akan kondisi keuangan yang lebih longgar.

RBA menilai pemotongan suku bunga dalam waktu dekat tidak mungkin terjadi dan kebijakan mungkin perlu tetap ketat untuk "periode yang panjang", setelah mempertimbangkan apakah akan menaikkan suku bunga pada bulan Agustus atau tidak.

Para analis telah memangkas ekspektasi pendapatan ke depan untuk Australia hampir 4% selama setahun terakhir - sebuah tanda bahwa ASX 200 kemungkinan akan mengalami koreksi dalam waktu dekat, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Penafian: Materi ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan sebagai (dan tidak boleh dianggap sebagai) nasihat keuangan, investasi, atau nasihat lain yang dapat diandalkan. Tidak ada pendapat yang diberikan dalam materi ini yang merupakan rekomendasi oleh EBC atau penulis bahwa investasi, sekuritas, transaksi, atau strategi investasi tertentu cocok untuk orang tertentu.