Mengapa Harga Emas Naik: Pendorong Utama Reli 2024-2025

Harga emas telah mengalami kenaikan yang luar biasa dari tahun 2024 hingga 2025, menarik perhatian para pedagang dan analis di seluruh dunia. Pada tahun 2024 saja, logam kuning tersebut naik sekitar 25%, mengungguli kelas aset utama. Harga emas London Bullion Market Association (LBMA) mencapai 40 rekor tertinggi baru pada tahun 2024, mencapai puncaknya pada sekitar US$2,778 per ons pada akhir Oktober. Pada bulan Maret 2025, emas telah menembus di atas US$3.000/ons untuk pertama kalinya dalam sejarah. Kenaikan yang begitu cepat tentu saja membuat para pedagang bertanya "mengapa emas naik" begitu cepat dan apakah momentum ini dapat berlanjut.

Dalam artikel ini, kami membahas berbagai faktor utama di balik melonjaknya harga emas – mulai dari faktor pendorong ekonomi makro seperti inflasi dan kebijakan bank sentral, hingga gejolak geopolitik, fluktuasi mata uang, dan perubahan sentimen investor – yang semuanya telah menyatu untuk mendorong reli harga emas pada tahun 2024–2025.

Tekanan Inflasi dan Perubahan Kebijakan Moneter

Salah satu pendorong utama kenaikan emas adalah latar belakang ekonomi makro global – terutama inflasi yang membandel dan respons bank sentral seperti Federal Reserve (Fed) dan Bank of England (BoE). Setelah pandemi, inflasi melonjak ke level tertinggi dalam beberapa dekade. Pada tahun 2024, inflasi telah mereda tetapi tetap di atas target, membuat investor waspada. Emas secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, dan ekspektasi inflasi telah mendorong investor untuk berinvestasi pada emas.

Pada akhir tahun 2024, terjadi pergeseran signifikan dalam ekspektasi kebijakan moneter. BoE dan ECB memangkas suku bunga di tengah melambatnya inflasi, dan Fed mengisyaratkan pemangkasan suku bunga mendatang. Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk menyimpan emas, membuatnya lebih menarik dan mendukung reli.

Minat Bank Sentral terhadap Emas

Faktor kuat lain yang mendukung harga emas adalah melonjaknya permintaan dari bank sentral. Di seluruh dunia, bank sentral telah mendiversifikasi cadangan mereka dengan mengakumulasi emas pada kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Survei tahun 2024 menemukan 81% bank sentral memperkirakan cadangan emas akan meningkat, dengan alasan perannya sebagai penyimpan nilai dan lindung nilai terhadap krisis. Tahun 2024 menandai tahun ketiga berturut-turut pembelian lebih dari 1.000 ton. Khususnya, Polandia, Turki, India, dan Tiongkok termasuk di antara pembeli terbesar. Tindakan ini mengirimkan sinyal bullish yang kuat ke pasar dan memperkuat keyakinan terhadap nilai emas jangka panjang.

Ketidakpastian Geopolitik Memicu Permintaan Aset Safe Haven

Di luar ekonomi, turbulensi geopolitik telah menjadi alasan utama mengapa emas naik. Emas adalah aset safe haven klasik yang menjadi incaran investor di masa ketidakpastian atau krisis. Selama tahun 2024–2025, dunia tidak kekurangan ketidakpastian – dan harga emas mencerminkan hal itu. Dari perang Rusia–Ukraina yang sedang berlangsung hingga ketegangan di Timur Tengah dan hubungan AS–Tiongkok, tahun 2024 penuh dengan titik api geopolitik. Ketidakpastian seperti itu meningkatkan daya tarik emas. Investor menggunakan emas sebagai asuransi portofolio, dan cenderung berkinerja baik selama tekanan ekonomi atau politik.

Tren Mata Uang dan Faktor Dolar AS

Dolar AS memainkan peran penting dalam harga emas, dengan hubungan terbalik antara nilai dolar dan harga emas dalam USD. Dolar yang lebih lemah biasanya mendorong permintaan emas, sementara dolar yang lebih kuat dapat membatasi kenaikan emas. Pada tahun 2024, dolar melemah karena inflasi AS mereda dan Fed memperlambat kenaikan suku bunga, yang mendukung kenaikan emas. Namun, dalam beberapa kasus, seperti akhir tahun 2024, emas masih naik meskipun dolar menguat, didorong oleh permintaan safe haven selama periode ketidakpastian.

Ketika Fed mengisyaratkan potensi penurunan suku bunga, ekspektasi pelemahan dolar pada tahun 2025 semakin mendukung emas. Tren ini juga memicu peningkatan pembelian emas oleh bank sentral. Kenaikan emas tidak terbatas pada USD; emas mencapai rekor tertinggi dalam mata uang lain seperti GBP dan euro, yang menawarkan perlindungan terhadap volatilitas mata uang. Di pasar berkembang dengan mata uang yang lemah, permintaan emas sebagai penyimpan nilai melonjak. Secara keseluruhan, emas diuntungkan oleh memudarnya kepercayaan pada mata uang fiat selama tahun 2024–25, yang memposisikannya sebagai aset yang stabil di tengah ketidakpastian global.

Sentimen Investor dan Dinamika Pasar

Sentimen investor dan momentum pasar telah memainkan peran utama dalam mendorong kenaikan harga emas. Karena emas mengungguli aset lain pada tahun 2024, emas menarik lebih banyak minat dari investor institusional dan ritel. Permintaan investasi, termasuk dari ETF dan pembeli emas batangan dan koin fisik, melonjak. Momentum dan ketakutan akan kehilangan (FOMO) semakin mendorong harga. Emas telah memantapkan dirinya kembali sebagai aset utama dalam portofolio yang terdiversifikasi di tengah ketidakpastian.

Kesimpulan

Periode 2024–2025 telah menyaksikan pertemuan sejumlah faktor yang mendorong lonjakan emas. Inflasi yang terus-menerus, pergeseran kebijakan bank sentral, dan ketegangan geopolitik telah meningkatkan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi dan tempat berlindung yang aman. Bank-bank sentral telah menjadi pembeli utama, yang memperkuat nilai emas dalam jangka panjang. Dolar yang lebih lemah dan skeptisisme yang meluas tentang mata uang fiat telah semakin meningkatkan permintaan emas secara global. Meningkatnya arus masuk investasi dan kinerja pasar yang kuat menunjukkan meningkatnya kepercayaan pada logam tersebut. Peran ganda emas dalam portofolio, sebagai lindung nilai dan aset pertumbuhan, telah membuatnya menarik secara menyeluruh. Ke depannya, para pedagang harus memantau inflasi, keputusan bank sentral, risiko geopolitik, dan sentimen pasar, karena faktor-faktor ini akan menentukan lintasan masa depan emas. Kenaikan saat ini mencerminkan perpaduan pendorong ekonomi dan politik yang menegaskan kembali status emas sebagai penyimpan nilai yang tepercaya di masa yang tidak pasti.

Penafian: Materi ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan sebagai (dan tidak boleh dianggap sebagai) nasihat keuangan, investasi, atau nasihat lain yang dapat diandalkan. Tidak ada pendapat yang diberikan dalam materi ini yang merupakan rekomendasi oleh EBC atau penulis bahwa investasi, sekuritas, transaksi, atau strategi investasi tertentu cocok untuk orang tertentu.