Menemukan saham potensial adalah tugas yang menyenangkan dan kompleks. Dalam proses ini, profitabilitas inti, harga wajar, dan parit merupakan faktor penting.
Menemukan saham-saham potensial merupakan suatu hal yang menggembirakan. Bayangkan Anda telah menemukan saham potensial, berhasil meraup rejeki, dan mencapai kebebasan finansial. Bukankah ini hal yang sangat menyenangkan? Mungkin Anda pernah membayangkan, jika Anda kesana kemari, jika Anda membeli saham potensial ini di saat yang tepat, maka hasilnya akan luar biasa. Namun, mencari stok potensial lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, namun sebenarnya cukup sulit. Menemukan saham potensial di pasar saham ibarat memilih pasangan seumur hidup. Anda perlu mempertimbangkan semua kondisi dengan cermat. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana potensi saham ditemukan.
Profitabilitas: Angka menunjukkan kebenaran
Inti mencari saham potensial tidaklah rumit. Kuncinya adalah menemukan perusahaan dengan profitabilitas jangka panjang yang baik. Walaupun ada banyak kerangka analisis dan indikator, namun intinya sangat sederhana, yang dapat disimpulkan sebagai “inti tiga tambah satu”. Angka “tiga” di sini mengacu pada tiga indikator kuantitatif, dan “satu” mengacu pada indikator kualitatif non-kuantitatif.
Margin Laba Bersih: Kunci Profitabilitas
Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur melalui beberapa indikator numerik, seperti margin laba kotor, margin laba bersih, dan margin laba operasi. Diantaranya, margin laba bersih adalah hal yang paling dikhawatirkan investor. Ini mewakili proporsi laba bersih perusahaan terhadap total pendapatan. Ambil contoh toko teh susu. Jika harganya sepuluh yuan per cangkir dan hanya dapat menghasilkan satu yuan setelah dikurangi semua biaya, maka margin laba bersih adalah 10%. Di sisi lain, toko teh susu lainnya menjual seharga 20 yuan dan akhirnya menghasilkan 10 yuan, dengan margin laba bersih 50%. Meskipun harga yang murah lebih menarik bagi konsumen, perusahaan dengan margin keuntungan yang lebih tinggi lebih menarik bagi investor karena lebih mampu menahan berbagai risiko.
Perbandingan Industri: Memahami Rata-rata Industri
Untuk menentukan margin laba bersih yang baik, Anda perlu membandingkannya dengan rata-rata industri atau perusahaan sejenis. Karena model operasi yang berbeda di industri yang berbeda, margin laba bersih sangat bervariasi, sehingga perlu membandingkan margin laba bersih perusahaan dengan rata-rata industri. Misalnya, margin laba bersih semua perusahaan A-share dan AS kira-kira antara 5% dan 10%, sedangkan margin laba bersih industri keuangan, chip, perangkat lunak, tembakau, obat-obatan, dan lainnya dapat mencapai lebih dari 20%. %. Investor harus mempertimbangkan rata-rata industri dalam industri tertentu ketika memilih saham potensial.
Untuk beberapa perusahaan yang berkembang pesat, terutama perusahaan Internet, mereka mungkin menginvestasikan sejumlah besar uang untuk subsidi atau penelitian dan pengembangan selama tahap ekspansi yang cepat, sehingga menghasilkan laba bersih yang negatif. Dalam hal ini, Anda dapat fokus pada margin laba kotor, yang merupakan margin keuntungan setelah semua biaya langsung, untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang profitabilitas perusahaan.
Kesehatan Keuangan: Pentingnya Rasio Saat Ini
Selain profitabilitas, kesehatan keuangan perusahaan juga penting. Rasio lancar adalah ukuran utama kesehatan keuangan perusahaan dan dihitung sebagai aset lancar dibagi kewajiban lancar. Semakin besar rasio lancar maka semakin banyak likuiditas yang dimiliki perusahaan dan semakin sehat posisi keuangannya. Umumnya direkomendasikan agar rasio lancar lebih besar dari 1,5 untuk memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Harga Wajar: Temukan Perusahaan yang Diremehkan
Perusahaan yang baik belum tentu sama dengan saham yang bagus, sehingga harga perusahaan perlu diperhatikan. Rasio harga terhadap pendapatan (nilai P/E) adalah indikator paling umum untuk mengevaluasi harga saham. Dihitung dengan membagi harga saham dengan laba bersih. Semakin rendah nilai P/E maka semakin rendah pula harga sahamnya. Terdapat perbedaan besar dalam nilai P/E di berbagai industri, sehingga perbandingan perlu dilakukan dengan perusahaan di industri atau rata-rata industri yang sama.
Parit: keunggulan kompetitif perusahaan
Selain indikator numerik, salah satu indikator potensi stok nonkuantitatif adalah parit. Parit mengacu pada beberapa karakteristik atau keunggulan unik yang dimiliki suatu perusahaan yang memungkinkannya mempertahankan daya saing jangka panjang di pasar yang sangat kompetitif. Indikator non-kuantitatif ini mungkin lebih penting dibandingkan angka-angka yang telah disebutkan sebelumnya. Parit dapat dipahami sebagai ambang batas atau daya saing inti perusahaan. Ketika suatu model bisnis terbukti menguntungkan, mudah tidaknya ditiru oleh perusahaan lain menjadi kuncinya, dan juga menjadi salah satu pertimbangan di mana ditemukannya saham-saham potensial.
Kekuatan merek: nilai tambah merek
Merek adalah salah satu parit terkuat di industri barang konsumsi dan ritel. Merek bukan sekedar produk itu sendiri tetapi juga memberikan nilai tambah yang unik. Misalnya, nilai merek Kweichow Moutai memungkinkannya dijual dengan harga tinggi, namun konsumen tetap bersedia membelinya. Investor harus mempertimbangkan pengaruh merek ketika memilih saham potensial.
Efek Jaringan: Keuntungan Skala
Efek jaringan adalah parit yang kuat. Ketika skala produk mencapai tingkat tertentu, pengaruhnya akan semakin meningkat. Misalnya, WeChat memiliki efek jaringan yang kuat di bidang komunikasi APP, dan pengguna lebih bersedia menggunakannya dibandingkan pesaing lainnya.
Kelekatan pengguna: kunci untuk mempertahankan pengguna
Kelekatan pengguna mengacu pada loyalitas pengguna terhadap produk tertentu, yang juga dikenal sebagai biaya peralihan. Ketika pengguna sudah terbiasa dengan satu produk, mereka mungkin enggan beralih ke produk lain. Hal ini memberi perusahaan aliran pendapatan yang stabil dan merupakan parit yang lemah namun tahan lama.
Parit lainnya: teknologi yang dipatenkan, persetujuan terbatas, dll
Selain merek, efek jaringan, dan keterikatan pengguna, terdapat juga beberapa kelemahan yang jelas, seperti teknologi yang dipatenkan, persetujuan lisensi yang sulit, dan biaya investasi awal yang tinggi.
Jangan fokus pada keuntungan kecil saat ini; mengambil pandangan jangka panjang
Pada akhirnya, ketika memilih saham-saham potensial, jangan mencari keuntungan kecil dan langsung, tapi lihatlah dalam jangka panjang. Inti tiga tambah satu, yaitu profitabilitas, harga wajar, parit, dan keunggulan kompetitif perusahaan, akan membantu investor mengambil keputusan yang lebih tepat. Ingat, jangan biarkan keuntungan jangka pendek mengaburkan penilaian Anda terhadap nilai jangka panjang perusahaan. Dalam perjalanan menuju pasar saham, hanya dengan bertindak hati-hati dan selalu berpikiran jernih, Anda dapat memperoleh kepuasan jangka panjang dalam berinvestasi.
Penafian: Materi ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan sebagai (dan tidak boleh dianggap sebagai) nasihat keuangan, investasi, atau nasihat lain yang harus diandalkan. Tidak ada pendapat yang diberikan dalam materi yang merupakan rekomendasi dari EBC atau penulis bahwa investasi, keamanan, transaksi, atau strategi investasi tertentu cocok untuk orang tertentu.