PLTR dan GEV Masuk Daftar Saham Pertumbuhan Sektor Teknologi Teratas

2025-07-17
Ringkasan:

Palantir, GE Vernova, SMCI, dan Uber merupakan saham-saham pertumbuhan sektor teknologi terkemuka pada tahun 2025, membukukan keuntungan kuat yang didorong oleh AI dan transformasi digital.

Menutup paruh pertama tahun 2025, sektor teknologi global masih menjadi pusat perhatian investor, dengan sejumlah saham unggulan mencatat kenaikan year-to-date (YTD) yang mengesankan. Di tengah penguatan indeks S&P 500 dan persaingan baru dalam bidang kecerdasan buatan (AI) serta infrastruktur digital, saham-saham seperti Palantir Technologies (PLTR), GE Vernova (GEV), Super Micro Computer (SMCI), dan Uber Technologies (UBER) mengalami lonjakan signifikan dan mengungguli banyak saham lain di sektor yang sama.


AI dan Analisis Mendorong Palantir ke Level yang Lebih Tinggi

Palantir Price Chart

Palantir Technologies (PLTR) menjadi salah satu saham teknologi dengan pertumbuhan tertinggi di 2025, mencatat kenaikan harga sebesar 80% YTD per pertengahan Juli. Sahamnya naik dari sekitar $33 di awal tahun menjadi $61, mencerminkan optimisme terhadap peran Palantir sebagai mitra strategis pemerintah dalam bidang teknologi dan penyedia solusi AI untuk perusahaan besar. Platform Kecerdasan Buatan milik perusahaan, Artificial Intelligence Platform (AIP), semakin banyak digunakan, terutama oleh lembaga pemerintah AS dan perusahaan Fortune 500 yang membutuhkan sistem analitik data dan pendukung pengambilan keputusan yang aman.


  • Laporan Pendapatan:

Hasil kuartal II 2025 Palantir melampaui ekspektasi pasar, dengan pendapatan sebesar $865 juta, naik 36% dibanding tahun sebelumnya. Kontrak dari sektor pemerintah menyumbang $530 juta, termasuk perjanjian multi-tahun baru untuk sistem AI pertahanan dan deteksi ancaman siber.


  • Momentum AI:

Peluncuran AIP 2.0 mendorong pertumbuhan pendapatan dari sektor komersial, dengan jumlah pelanggan swasta naik lebih dari 30% dibanding kuartal sebelumnya.


  • Profitabilitas:

Palantir mencatat EPS (laba per saham) yang disesuaikan sebesar $0,19, naik dari $0,11 pada Q2 2024, menunjukkan peningkatan efisiensi operasional dan margin yang membaik.


GE Vernova: Transformasi Energi Mendorong Pertumbuhan


GE Vernova (GEV)  menarik perhatian pasar dengan kenaikan harga saham sebesar 54% YTD. Setelah resmi melantai di NYSE pada bulan April sebagai hasil pemisahan dari General Electric (GE), GE Vernova kini menjadi entitas publik murni yang fokus pada infrastruktur energi bersih, energi terbarukan, dan modernisasi jaringan listrik.


  • Kinerja Pasar:

Saham GEV dibuka pada harga $29,50 dan diperdagangkan di atas $45 pada pertengahan Juli, didukung oleh laba Q2 yang kuat dan panduan positif untuk setahun penuh 2025.


  • Faktor Pendorong Labu:

Pendapatan Q2 2025 mencatat peningkatan 22% dibanding tahun sebelumnya, didorong oleh permintaan terhadap solusi angin, surya, dan digitalisasi jaringan listrik. Proyek internasional di kawasan Uni Eropa dan Asia memberi kontribusi besar, termasuk kontrak pasokan multi-tahun baru di Jerman dan India.


  • Inovasi dan Investasi:

GE Vernova telah mempercepat investasi di bidang optimalisasi jaringan listrik berbasis AI dan penyimpanan energi skala besar, memperkuat portofolio solusi energi generasi berikutnya.


Super Micro Computer Melonjak Berkat Permintaan Perangkat Keras AI


Super Micro Computer (SMCI) mencatat lonjakan harga saham sebesar 61% sepanjang 2025, menjadikannya salah satu konstituen S&P 500 dengan kinerja terbaik sejauh ini. Berkantor pusat di San Jose, California, SMCI menyediakan server khusus dan solusi pusat data yang dioptimalkan untuk kebutuhan AI, komputasi awan, dan beban kerja berkinerja tinggi


  • Pendapatan dan Produk:

Pendapatan perusahaan pada Q2 2025 melonjak 45% year-on-year, mencapai $3,45 miliar. Permintaan didorong oleh ekspansi pusat data berskala besar dan kerja sama dengan produsen chip AI terkemuka, termasuk Nvidia.


  • Langkah Strategis:

Super Micro meluncurkan arsitektur “green computing” baru yang menekankan efisiensi energi dan total biaya kepemilikan yang lebih rendah untuk pelanggan korpora.


  • Basis Pelanggan:

Perusahaan ini sekarang menganggap raksasa cloud dan perusahaan yang digerakkan oleh AI sebagai klien terbesarnya, termasuk Amazon Web Services dan Meta Platforms.


Uber Technologies: Mobilitas dan Ekspansi Platform Mendorong Keuntungan


Uber Technologies (UBER)mencatat return YTD sebesar 54,7%, dengan harga saham naik dari $58 menjadi lebih dari $90 selama periode tersebut. Pertumbuhan laba Uber didorong oleh pembukuan kotor tertinggi sepanjang masa dan pergeseran bisnis mobilitas serta pengantaran menuju profitabilitas yang lebih baik.


  • Kinerja Keuangan:

Pada Q2 2025, total pemesanan kotor mencapai $42,6 miliar, naik 23% dibandingkan Q2 2024. Laba bersih mencapai $1,15 miliar, didorong oleh keuntungan dari layanan transportasi online dan Uber Eats.


  • Inisiatif Pertumbuhan:

Uber mulai melakukan uji coba pengantaran otonom dan memperluas pangsa pasar di kawasan Asia Pasifik, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan.


  • Kemitraan Startegis:

Perusahaan menandatangani perjanjian baru dengan produsen mobil untuk memperluas armada kendaraan listriknya, sejalan dengan tren dekarbonisasi di industri transportasi.


Tabel: Ringkasan Kinerja YTD 2025

2025 YTD Performance


Penggerak Sektor dan Implikasi Investasi


Kinerja luar biasa dari saham-saham pertumbuhan sektor teknologi ini dapat ditelusuri ke beberapa tren utama:


  • Adopsi Kecerdasan Buatan:

Penggunaan AI secara luas oleh perusahaan dan lembaga pemerintah membuka aliran pendapatan baru, khususnya bagi pemain seperti Palantir dan penyedia infrastruktur seperti Super Micro.


  • Transisi Energi:

GE Vernova mengambil peluang dari percepatan pengembangan infrastruktur energi bersih dan solusi jaringan digital, didukung oleh kebijakan dan investasi global.


  • Ekspanasi Platform Digital dan Mobilitas:

Perluasan layanan dan ekspansi pasar Uber terus menarik perhatian investor berkat potensi pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan.


  • Volatilitas dan Rotasi Pasar:

Investor melakukan rotasi ke saham-saham teknologi yang menunjukkan pertumbuhan laba yang kuat, permintaan yang solid, dan eksposur terhadap megatren seperti AI dan dekarbonisasi.


Namun demikian, para analis mengingatkan bahwa valuasi yang tinggi, perubahan ekspektasi suku bunga, serta ketidakpastian kebijakan perdagangan global dapat meningkatkan volatilitas saham teknologi dan growth stocks dalam beberapa bulan ke depan. Seperti biasa, riset mendalam dan pendekatan investasi yang terdiversifikasi tetap menjadi strategi yang bijak.


Kesimpulan

Memasuki paruh kedua tahun 2025, Palantir, GE Vernova, Super Micro Computer, dan Uber kemungkinan besar akan tetap menjadi sorotan investor sebagai tolok ukur untuk inovasi teknologi dan kinerja keuangan. Musim laporan keuangan, perkembangan produk, dan kebijakan global akan terus menjadi pemicu pergerakan harga saham. Apakah laju pertumbuhan ini bisa berlanjut atau tidak, akan sangat bergantung pada eksekusi perusahaan dan dinamika makroekonomi secara keseluruhan..


Penafian: Materi ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan (dan tidak boleh dianggap sebagai) nasihat keuangan, investasi, atau nasihat lain yang dapat diandalkan. Pendapat yang diberikan dalam materi ini tidak merupakan rekomendasi dari EBC atau penulis bahwa investasi, sekuritas, transaksi, atau strategi investasi tertentu cocok untuk orang tertentu.

Harga Saham TSMC Melonjak Berkat Laba Kuartal II yang Kuat dan Permintaan AI

Harga Saham TSMC Melonjak Berkat Laba Kuartal II yang Kuat dan Permintaan AI

Harga saham TSMC melonjak 4% setelah laba Q2 melampaui dan menaikkan perkiraan pendapatan 2025, didorong oleh permintaan yang kuat untuk AI dan chip canggih.

2025-07-18
S&P 500 Melonjak ke Rekor Tertinggi, Pasar Optimis

S&P 500 Melonjak ke Rekor Tertinggi, Pasar Optimis

S&P 500 ditutup pada titik tertinggi sepanjang masa di 6.304,36, didorong oleh laba yang kuat, data konsumen yang tangguh, dan optimisme yang hati-hati di seluruh pasar saham global.

2025-07-18
Harga minyak stabil akibat konflik di Irak

Harga minyak stabil akibat konflik di Irak

Harga minyak stabil pada hari Jumat, setelah naik, karena kekhawatiran atas berkurangnya pasokan Irak berbenturan dengan ketakutan akan menurunnya permintaan akibat tarif AS.

2025-07-18