Optimisme pasar meluas ke seluruh Asia meskipun kinerjanya beragam, karena EBC Financial Group mencatat adanya kepercayaan investor baru pada sektor yang sensitif terhadap trading.
Indeks Harga Saham Tokyo (TOPIX) Jepang ditutup pada rekor tertinggi sepanjang masa di 3.024,21 pada Jumat, 8 Agustus 2025, menembus tonggak 3.000 poin untuk pertama kalinya dalam sejarah. Indeks naik 1,21%, didorong oleh laba korporasi yang solid dan gelombang baru optimisme trading global setelah keputusan Amerika Serikat memangkas tarif mobil pada ekspor Jepang.
Sentimen investor terdorong oleh pemangkasan tarif dari 27,5% menjadi 15% di bawah perjanjian dagang baru, langkah yang dipandang sebagai dorongan signifikan bagi produsen mobil Jepang yang bergantung pada ekspor. Saham Toyota, Mazda, dan Subaru melonjak kuat, sementara raksasa teknologi dan investasi SoftBank melesat hampir 11% setelah melaporkan kembali mencetak laba. Sony juga menguat lebih dari 4%, memperpanjang reli berbasis laba.
Reli rekor ini hadir di tengah pekan kenaikan stabil, ditopang serangkaian hasil korporasi positif dan kepastian atas hubungan dagang AS-Jepang. Pengamat pasar mencatat bahwa keringanan tarif sangat berdampak pada sektor otomotif dan manufaktur, yang selama ini mencermati perkembangan trading global.
“Pasar saham Jepang menunjukkan bahwa kepastian kebijakan bisa menjadi katalis sekuat kejutan laba,” kata Samuel Hertz, Kepala APAC, EBC Financial Group. “Kombinasi keringanan tarif dan kinerja kuat dari korporasi utama mendorong nafsu risiko investor, bukan hanya di Jepang tetapi juga di seluruh Asia.”
Sementara pasar Jepang unggul, saham Asia-Pasifik lebih luas cenderung campuran. Kenaikan di Tokyo berlawanan dengan penurunan di Hong Kong, Korea Selatan, dan Australia, karena sebagian investor tetap berhati-hati menjelang penunjukan pejabat The Fed AS yang diperkirakan dapat memengaruhi arah kebijakan moneter.
Futures emas juga mencetak rekor baru, dengan harga spot naik menjadi $3.392,64 per ounce di tengah langkah tarif AS terhadap impor emas, mencerminkan keterkaitan yang berlanjut antara komoditas dan kebijakan trading.
Analis menilai pencapaian rekor Jepang menyoroti pentingnya menggabungkan kekuatan korporasi dengan kebijakan trading yang mendukung. Bagi investor internasional, khususnya yang fokus pada saham Asia-Pasifik, perkembangan ini menegaskan potensi kenaikan lebih lanjut pada sektor-sektor yang diuntungkan dari berkurangnya gesekan dagang.
“Meski reli di Jepang signifikan, ini juga mengingatkan bahwa di pasar global yang saling terhubung, perubahan perjanjian dagang dan kebijakan moneter dapat dengan cepat mengubah posisi investor,” tambah Hertz. “Pemantauan aktif dan strategi yang lincah tetap krusial untuk menangkap peluang di seluruh pasar global.”
Penafian: Artikel ini mencerminkan pengamatan EBC Financial Group (SVG) LLC dan hanya untuk referensi. Artikel ini bukan nasihat keuangan atau investasi. Trading Kontrak untuk Selisih (CFD) dan valuta asing (FX) mengandung risiko kerugian yang signifikan, yang berpotensi melebihi investasi awal Anda. Sebelum berdagang, Anda harus mempertimbangkan dengan cermat status keuangan, tujuan investasi, keahlian, dan selera risiko Anda, serta berkonsultasi dengan penasihat keuangan independen jika perlu, karena EBC Financial Group dan entitas globalnya tidak bertanggung jawab atas kerugian apa pun yang timbul dari ketergantungan pada informasi ini.
ASX 200 mencapai 9.000 poin untuk pertama kalinya, didorong oleh pemotongan suku bunga, pendapatan bank yang kuat, dan meredanya ketegangan perdagangan global.
2025-08-22Harga minyak sedikit berubah pada hari Jumat, bersiap untuk mengakhiri penurunan dua minggu berturut-turut karena memudarnya harapan perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang meningkatkan premi risiko.
2025-08-22Meskipun ada pembicaraan penting di Alaska, EBC mencatat sedikit kemajuan, sehingga ketidakpastian tetap tinggi di seluruh minyak, biji-bijian, dan aset safe haven.
2025-08-22